Google Cloud Functions merupakan sebuah model tanpa server untuk membangun aplikasi cloud. Cloud Functions bersifat serverless (Tanpa Server) seperti Google App Engine, namun Cloud Functions memiliki ukuran lebih kecil karena yang kita deploy adalah kode logika yang berada di dalam fungsi, bukan aplikasi seperti pada App Engine. Kita tidak perlu melakukan pengaturan terhadap infrastruktur atau server yang menjalankan Cloud Functions. Layanan seperti ini bisa disebut juga Function as a Service (FaaS).
Fitur lengkap yang ada pada Google Cloud Functions adalah:
Open and familiar.
Google Cloud Function atau GCF memberikan dukungan untuk environment dan bahasa pemrograman populer seperti JavaScript (Node.js), Python, dan Go.
No server management.
Kita bisa lebih fokus dalam pengembangan dan deployment aplikasi karena infrastruktur dan server sudah diatur sepenuhnya oleh Google.
Runs code in response to events.
Function akan dijalankan ketika ada trigger dari akses HTTP, Firebase, atau layanan dari Google Cloud Platform lain.
Pay only while your code runs.
Biaya dihitung hanya setiap kali fungsi dijalankan.
Scales automatically.
Scaling otomatis sesuai kebutuhan sumber daya yang digunakan hingga skala global.
Connects and extends services.
Dengan ini, kita bisa menghubungkan dan mengintegrasikan sejumlah layanan seperti GCP, Firebase, Google Assistant, dan layanan pihak ketiga lainnya.
GCF memiliki tarif $0.40 untuk setiap 1 juta request. 2 juta request pertama masih termasuk ke dalam free tier.
Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah fungsi juga mempengaruhi biaya yang harus dibayar. Waktu komputasi dihitung dengan satuan 100 ms.
Untuk lalu lintas data keluar dari GCP, Anda akan dikenakan tagihan sebesar $0.12 setiap GB dengan free tier sebesar 15 GB.
